THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 22 April 2010

Seputar Pantai Pelabuhan Ratu Selatan.















"Pantai Pelabuhan Ratu yang Indah dan Penuh Misteri"



Seputar pelabuhan ratu - ombak tak pernah sama dimata orang. gelombang laut yang menghasilkan suara gemuruh itu selalu membuat kesan tersendiri. ada yang kagum ada pula yang penasaran. bahkan orang yang takutpun ada. biasanya ketakutan mereka itu selalu dikaitkan dengan sesuatu yang berbau mistik. tetapi yang pasti.hampir setiap orangterkesan ketika berjumpa pantai yang berombak, makin pas tersaji dengan keindahan panorama alam sekitar.

kesenangan memandang ombak ternyata juga bisa menjadi pengobat jenuh yang mujarab. bukti ini makin kuat saat daerah pantai dengan ombak besar selalu dijejali manusia disaat musim libur. salah satu contoh, coba saja perhatikan kesibukan sekitar pantai selatan PELABUHAN RATU - begitu sebagian warga lokal menyebutnya. jumlah para pendatang musiman itu bukan lagi puluhan tetapi menembus angka ratusan bahkan ribuan. sampai-sampai saat hari raya lebaran, jalan masuk kepantai macet total.


" Welcome Pelabuhan Ratu Beach"

pantai pelabuhan ratu merupakan pantai teluk yang memiliki keindahan yang unik, yakni perpaduan antara pantai yang curam,pantai landai, karang terjal, hempasan ombak dan cagar alam. dilingkungan pantai para wisatawan dapat menikmati kehangatan tropis seraya menyaksikan ombak bergulung-gulung menghempas batu karang. harus diakui bahwa keindahan dan daya tarik pantai pelabuhan ratu, tidak bisa dilepaskan dari cerita misteri seputar NYAI RORO KIDUL. sebagian besar para wisatawan lokal datang karena ada latar misteri selain untuk menikmati keindahan alam dan ambak tadi. sedangkan untuk wisatawan mancanegara, mereka datang selain untuk menikmati keindahan pantai, mereka juga tergelitik untuk menonton ritual unik yang kerap kali digelar para nelayan pelabuhan ratu.




nah...anda tertarik untuk berkunjung ke pelabuhan ratu....? biar nggak penasaran buktikan sendiri....oh...ya....selain wisata pantai....pelabuhan ratu masih banyak mempunyai obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi................

“… keunikan dan keistimewaan Pantai Pelabuhan Ratu sesungguhnya tetap menjadi daya tarik yang tiada duanya bagi wisatawan. Keindahan panorama alam perairan pinggiran Laut Selatan itu, berpadu dengan cerita mistik tentang seorang Ratu penguasa Laut Selatan adalah fenomena yang tidak dimiliki pantai-pantai lain di manapun juga.”

Setelah menempuh perjalanan selama lebih-kurang 5 jam dari Jakarta, kami tiba di obyek wisata pantai yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pantai Pelabuhan Ratu, demikianlah masyarakat menamai tempat ini. Panorama keindahan langsung menyambut setiap pengunjung sejak awal memasuki areal pantai teluk yang amat termashur di dekade-dekade lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, kepopuleran Pantai Pelabuhan Ratu agak menurun terutama disebabkan terbukanya akses jalan ke obyek wisata pantai di daerah lainnnya, seperti ke Pantai Carita di Provinsi Banten. Kemudahan menjangkau Pantai Carita dan tersediannya fasilitas wisata di sana menjadikan warga Jakarta dan wisatawan lain cenderung memilih Pantai Carita sebagai tujuan berliburnya bersama keluarga.

Jarak tempuh yang cukup panjang dari Jakarta dan kesulitan akses ke lokasi Pantai Pelabuhan Ratu cukup menyulitkan wisatawan untuk mengunjungi Pantai Pelabuhan Ratu yang terletak di selatan Kota Sukabumi. Namun demikian, keunikan dan keistimewaan Pantai Pelabuhan Ratu sesungguhnya tetap menjadi daya tarik yang tiada duanya bagi wisatawan. Keindahan panorama alam perairan pinggiran Laut Selatan itu berpadu dengan cerita mistik tentang seorang ratu penguasa laut di selatan Pulau Jawa itu merupakan fenomena yang tidak dimiliki pantai-pantai lain di manapun juga.

Pantai Pelabuhan Ratu terbentang cukup panjang menghadap lautan Indonesia bagian selatan. Pantai ini terdiri atas pantai landai berpasir, pantai bebatuan, pantai curam, dan pantai dengan karang-karang terjal. Di beberapa bagian pantai kita bisa menemukan persawahan penduduk yang langsung berbatasan dengan garis laut, sebuah pemandangan yang unik dan menarik. Suara deburan ombak memecah di pantai menambah semarak suasana alam sekitar, ditambah rimbunnya hutan cagar alam di beberapa bagian di pinggiran pantai memberi keteduhan dan segarnya suasana pinggiran perairan ini. Selain untuk menikmati pemandangan alam pantai, banyak pengunjung ke sini khusus untuk mencicipi makanan khas lautnya yang bahan-bahannya merupakan hasil tangkapan para nelayan di pantai tersebut. Secara keseluruhan, sajian keindahan pantai mampu menghapus segala kepenatan yang melanda sepanjang perjalanan tadi.

Dimana Pantai Pelabuhan Ratu itu ??

Pantai Pelabuhan Ratu yang terletak l.k. 60 km arah selatan dari kota Sukabumi, adalah sebuah tempat wisata di di pesisir selatan Jawa Barat, di Samudra Hindia. Ombaknya terkenal sangat kuat dan karena itu bisa berbahaya.

Pantai ini terkenal karena terdiri dari perpaduan antara pantai yang curam dan landai, batu-batu karang yang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.

Tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, sehingga Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tanjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada “Sarinah“, yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang

-Fasilitas rekreasi-

Selain hotel besar dan mewah Samudera Beach Hotel, di daerah ini terdapat pula sejumlah hotel dan losmen kecil, Pondok Dewata resor adalah salah satu villa mewah yang cukup laris dikunjungi wisatawan. Tidak berapa jauh dari pantai Pelabuhan Ratu terdapat beberapa lokasi wisata lainnya, seperti pantai Karang Hawu yang letaknya sekitar 20 km dari kota Pelabuhan Ratu terdapat pantai karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagian itu. Bentuk karangnya lebih mirip tungku, dalam bahasa Sunda disebut “Hawu”. Karena itulah tempat ini dinamai orang Pantai Karang Hawu. Pantai-pantai lain yang terletak di daerah ini antara lain adalah pantai Cibareno, Cimaja, Cibangban, Break Water, Citepus Kebon Kelapa dan Tanjo Resmi.
Sekitar 17 km dari Pantai Pelabuhan Ratu terdapat sumber air panas di Cisolok, yang airnya mengandung belerang yang tinggi dan berguna bagi kesehatan.
Di seputar Pelabuhan Ratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng. Masing-masing pantai mempunyai ombak dengan karakteristiknya sendiri.


"Pelestarian fauna"

Pantai Pelabuhan Ratu juga terkenal sebagai tempat bertelur dan berbiaknya penyu yang terancam punah, dan karenanya termasuk salah satu binatang yang dilindungi di dunia. Namun demikian penyu-penyu di Pantai Pelabuhan Ratu masih sering ditangkapi untuk dimakan dagingnya sementara badannya dan kulitnya dijadikan cendera mata dan telurnya diambil untuk dikonsumsi masyarakat.
Meski pun pantai itu indah ternyata terdapat cerita miseri yang samapai saat ini konon masih di percayai sejumlah masyarakarat sekitar ..




MITOS

Menurut kepercayaan rakyat setempat, Pantai Pelabuhan Ratu dihuni oleh Nyai Roro Kidul, yang diakui sebagai penguasa Pantai Selatan. Kepercayaan ini begitu kuatnya sehingga konon di Samudera Beach Hotel disediakan sebuah kamar khusus untuk tempat kediaman sang penguasa.
Orang juga percaya bahwa di pantai Karang Hawu terdapat makam Nyai Roro Kidul.
siapa Nyi Roro Kidul









Ratu Laut Selatan adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat penghuni Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya penguasai lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal terutama oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan ini.

Lagenda Nyi Roro Kidul





Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda ini dikenal. Namun demikian, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan mencapai tingkat tertinggi pada keyakinan yang dikenal di kalangan penguasa kraton dinasti Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta) bahwa penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul, merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja di kedua kraton tersebut. Pada kala-kala tertentu, kraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan/atau di Pantai Paranggupita, Wonogiri, kepada sang ratu. Panggung Sanggabuwana di komplek kraton Surakarta dipercaya sebagai tempat bercengkerama sang Sunan dengan Kanjeng Ratu. Konon, Sang Ratu tampil sebagai perempuan muda dan cantik pada saat bulan muda hingga purnama, namun berangsur-angsur menua dan buruk pada saat bulan menuju bulan mati.
Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki pembantu setia bernama Nyai/Nyi Rara Kidul (kadang-kadang ada yang menyebut Nyi Lara Kidul). Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau botol.
Kalangan masyarakat Sunda menganggap bahwa Ratu Laut Selatan, dikenal sebagai Ratu Kidul, merupakan titisan dari seorang putri Pajajaran yang bunuh diri di laut selatan karena diusir oleh keluarganya. Alasan pengusiran adalah karena ia menderita penyakit yang membuat anggota keluarga lainnya malu.
Larangan berpakaian hijau
Peringatan selalu diberikan kepada orang yang berkunjung ke pantai selatan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau. Mereka dapat menjadi sasaran Nyai Rara Kidul untuk dijadikan tentara atau pelayannya.

Tari Bedaya Ketawang

Naskah tertua yang menyebut-nyebut tentang tokoh mistik ini adalah Babad Tanah Jawi[1]. Panembahan Senapati adalah orang pertama yang disebut sebagai raja yang menyunting Sang Ratu Kidul. Dari kepercayaan ini diciptakan Tari Bedaya Ketawang dari kraton Kasunanan Surakarta (pada masa Sunan Pakubuwana I), yang digelar setiap tahun, yang dipercaya sebagai persembahan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Sunan duduk di samping kursi kosong yang disediakan bagi Sang Ratu Kidul. Pengamat sejarah kebanyakan beranggapan, keyakinan akan
Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi kekuasaan dinasti Mataram.

Ruang khusus di hotel Nyi Roro Kidul



Pemilik hotel yang berada di pantai selatan Jawa dan Bali menyediakan ruang khusus bagi Sang Ratu. Yang terkenal adalah Kamar 327 dan 2401 di Hotel Grand Bali Beach. Kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar pada peristiwa kebakaran besar Januari 1993. Setelah pemugaran, Kamar 327 dan 2401 selalu dipelihara, diberi hiasan ruangan dengan warna hijau, diberi suguhan setiap hari, namun tidak untuk dihuni dan khusus dipersembahkan bagi Ratu Kidul.

Hal yang sama juga dilakukan di Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu. Kamar 308 direservasi khusus bagi Ratu Kidul. Di dalam ruangan ini terpajang beberapa lukisan Kanjeng Ratu Kidul karya pelukis Basoeki Abdullah.

Hotel Queen of The South di dekat Parangtritis mereservasi Kamar 33 bagi Sang Kanjeng Ratu

Makam Nyai Roro Kidul


Di balik keindahan yang terpancar, Pantai Pelabuhan Ratu juga menyimpan cerita mistis dari legenda Penguasa Pantai Selatan, Nyai Mas Ratu Dewi Roro Kidul atau sering kita dengar dengan sebutan Nyai Roro Kidul. Memang selama ini terdapat berbagai versi cerita mengenai Nyai Roro Kidul yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi esensi setiap cerita itu sama, masyarakat sekitar pantai amat percaya bahwa lautan lepas yang terlihat dari bibir pantai dihuni dan dikuasai oleh Nyi Roro Kidul dan banyak membantu masyarakat, terutama nelayan yang melaut di sana. Nyai Roro Kidul telah menjadi bagian dari hidup mereka dari generasi ke generasi. Sebagai ucapan terima kasih sang Nyai, masyarakat dan para nelayan sekitar pantai sering menggelar ritual-ritual yang sangat unik.

Di daerah itu, konon terdapat komplek makam yang salah satu dari sekian makam tersebut dipercaya adalah tempat Nyai Roro Kidul dikebumikan. Makam ini tepatnya berada 20 km dari Pelabuhan Ratu yaitu Pantai Hawu, sebuah pantai yang mempunyai tebing-tebing yang menjorok ke laut. Menurut cerita masyrakat sekitar, bahwa salah satu tebing tersebut merupakan tempat Nyai Roro Kidul menghabiskan sisa hidupnya. Saat itu, Nyai sangat tersiksa dengan penyakit yang dideritanya. Akibat sakit yang tak kunjung juga sembuh itu, ia terpaksa mengakhiri hidupnya dengan menceburkan dirinya ke laut. Ajaib…, Nyai Roro Kidul menjelma menjadi wanita yang sangat cantik dan mempunyai kesaktian mandraguna yag sangat tinggi. Di makam Ratu Penguasa Pantai Selatan ini terdapat ruangan khusus. Ruangan yang didominasi dengan warna merah itu, terdapat lukisan yang besar menggambarkan sosok Nyi Mas Ratu Dewi Roro Kidul. Selain itu, di sebelah makamnya terdapat juga Eyang Jalah Mata, Eyang Sanca Manggala dan Eyang Syeh Husni Ali.





- ..

Jelajah Pantai Pelabuhan Ratu


Jelajah Pantai Pelabuhan Ratu


pantai pelabuhan ratu merupakan pantai teluk yang memiliki keindahan yang unik, yakni perpaduan antara pantai yang curam,pantai landai, karang terjal, hempasan ombak dan cagar alam. dilingkungan pantai para wisatawan dapat menikmati kehangatan tropis seraya menyaksikan ombak bergulung-gulung menghempas batu karang. harus diakui bahwa keindahan dan daya tarik pantai pelabuhan ratu, tidak bisa dilepaskan dari cerita misteri seputar NYAI RORO KIDUL. sebagian besar para wisatawan lokal datang karena ada latar misteri selain untuk menikmati keindahan alam dan ambak tadi. sedangkan untuk wisatawan mancanegara, mereka datang selain untuk menikmati keindahan pantai, mereka juga tergelitik untuk menonton ritual unik yang kerap kali digelar para nelayan pelabuhan ratu.


nah...anda tertarik untuk berkunjung ke pelabuhan ratu....? biar nggak penasaran buktikan sendiri....oh...ya....selain wisata pantai....pelabuhan ratu masih banyak mempunyai obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi................

“… keunikan dan keistimewaan Pantai Pelabuhan Ratu sesungguhnya tetap menjadi daya tarik yang tiada duanya bagi wisatawan. Keindahan panorama alam perairan pinggiran Laut Selatan itu, berpadu dengan cerita mistik tentang seorang Ratu penguasa Laut Selatan adalah fenomena yang tidak dimiliki pantai-pantai lain di manapun juga.”

Setelah menempuh perjalanan selama lebih-kurang 5 jam dari Jakarta, kami tiba di obyek wisata pantai yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pantai Pelabuhan Ratu, demikianlah masyarakat menamai tempat ini. Panorama keindahan langsung menyambut setiap pengunjung sejak awal memasuki areal pantai teluk yang amat termashur di dekade-dekade lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, kepopuleran Pantai Pelabuhan Ratu agak menurun terutama disebabkan terbukanya akses jalan ke obyek wisata pantai di daerah lainnnya, seperti ke Pantai Carita di Provinsi Banten. Kemudahan menjangkau Pantai Carita dan tersediannya fasilitas wisata di sana menjadikan warga Jakarta dan wisatawan lain cenderung memilih Pantai Carita sebagai tujuan berliburnya bersama keluarga.

Jarak tempuh yang cukup panjang dari Jakarta dan kesulitan akses ke lokasi Pantai Pelabuhan Ratu cukup menyulitkan wisatawan untuk mengunjungi Pantai Pelabuhan Ratu yang terletak di selatan Kota Sukabumi. Namun demikian, keunikan dan keistimewaan Pantai Pelabuhan Ratu sesungguhnya tetap menjadi daya tarik yang tiada duanya bagi wisatawan. Keindahan panorama alam perairan pinggiran Laut Selatan itu berpadu dengan cerita mistik tentang seorang ratu penguasa laut di selatan Pulau Jawa itu merupakan fenomena yang tidak dimiliki pantai-pantai lain di manapun juga.



Pantai Pelabuhan Ratu terbentang cukup panjang menghadap lautan Indonesia bagian selatan. Pantai ini terdiri atas pantai landai berpasir, pantai bebatuan, pantai curam, dan pantai dengan karang-karang terjal. Di beberapa bagian pantai kita bisa menemukan persawahan penduduk yang langsung berbatasan dengan garis laut, sebuah pemandangan yang unik dan menarik. Suara deburan ombak memecah di pantai menambah semarak suasana alam sekitar, ditambah rimbunnya hutan cagar alam di beberapa bagian di pinggiran pantai memberi keteduhan dan segarnya suasana pinggiran perairan ini. Selain untuk menikmati pemandangan alam pantai, banyak pengunjung ke sini khusus untuk mencicipi makanan khas lautnya yang bahan-bahannya merupakan hasil tangkapan para nelayan di pantai tersebut. Secara keseluruhan, sajian keindahan pantai mampu menghapus segala kepenatan yang melanda sepanjang perjalanan tadi.

Dimana Letak Pantai Pelabuhan Ratu

Dimana Pantai Pelabuhan Ratu itu ??



Pantai Pelabuhan Ratu yang terletak l.k. 60 km arah selatan dari kota Sukabumi, adalah sebuah tempat wisata di di pesisir selatan Jawa Barat, di Samudra Hindia. Ombaknya terkenal sangat kuat dan karena itu bisa berbahaya.

Pantai ini terkenal karena terdiri dari perpaduan antara pantai yang curam dan landai, batu-batu karang yang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.

Tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, sehingga Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tanjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada “Sarinah“, yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang

Fasilitas Rekreasi Pantai Pelabuahan Ratu

-Fasilitas rekreasi-




Selain hotel besar dan mewah Samudera Beach Hotel, di daerah ini terdapat pula sejumlah hotel dan losmen kecil, Pondok Dewata resor adalah salah satu villa mewah yang cukup laris dikunjungi wisatawan. Tidak berapa jauh dari pantai Pelabuhan Ratu terdapat beberapa lokasi wisata lainnya, seperti pantai Karang Hawu yang letaknya sekitar 20 km dari kota Pelabuhan Ratu terdapat pantai karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagian itu. Bentuk karangnya lebih mirip tungku, dalam bahasa Sunda disebut “Hawu”. Karena itulah tempat ini dinamai orang Pantai Karang Hawu. Pantai-pantai lain yang terletak di daerah ini antara lain adalah pantai Cibareno, Cimaja, Cibangban, Break Water, Citepus Kebon Kelapa dan Tanjo Resmi.
Sekitar 17 km dari Pantai Pelabuhan Ratu terdapat sumber air panas di Cisolok, yang airnya mengandung belerang yang tinggi dan berguna bagi kesehatan.
Di seputar Pelabuhan Ratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng. Masing-masing pantai mempunyai ombak dengan karakteristiknya sendiri.

Pemeliharaan fauna dan flora di pantai pelabuhan Ratu

"Pelestarian fauna dan flora"





Pantai Pelabuhan Ratu juga terkenal sebagai tempat bertelur dan berbiaknya penyu yang terancam punah, dan karenanya termasuk salah satu binatang yang dilindungi di dunia. Namun demikian penyu-penyu di Pantai Pelabuhan Ratu masih sering ditangkapi untuk dimakan dagingnya sementara badannya dan kulitnya dijadikan cendera mata dan telurnya diambil untuk dikonsumsi masyarakat.
Meski pun pantai itu indah ternyata terdapat cerita miseri yang samapai saat ini konon masih di percayai sejumlah masyarakarat sekitar ..

Sawarna, sebuah desa yang terletak di bagian selatan Provinsi Banten, adalah ibarat intan yang tak terasah. Intan baru akan terlihat kemilaunya bila diasah dengan serius dan dirawat secara berkesinambungan. Sudah saatnya intan tersebut diangkat dari lumpur yang menyelimutinya selama ini. Sampai saat ini Desa Sawarna sangat ketinggalan dalam segala hal, mulai dari masalah transportasi sampai sarana lain seperti pos, perbankan dan komunikasi. Tetapi dalam hal potensi, ia sangat kaya. Terlihat dari hasil pertanian yang ada seperti padi, singkong, jagung, pisang dan kelapa. Kelapa di sana merupakan salah satu hasil pertanian yang dapat diandalkan, selain untuk dijual ke pasaran, kelapa oleh penduduk juga dibuat kopra sebagai bahan dasar minyak kelapa. Selain bertani penduduk setempat juga beternak kerbau, kambing, sapi serta ayam.



Itu baru dilihat dari sisi potensi agrobisnis, kalau dilihat dari sisi potensi wisata ternyata desa ini juga menyimpan pantai-pantai, sungai, hutan dan gua-gua menarik yang indah untuk dikunjungi. Kalau bisa dikelola dengan baik bukan mustahil desa ini bisa menjadi sumber pemasukan yang cukup besar bagi pemerintah daerah setempat di masa yang akan datang.

Aksesibilitas
Dari sisi geografis Sawarna terletak di bagian barat Pelabuhan Ratu. Untuk mengunjunginya dari arah Jakarta, dapat melalui dua alternatif jalur darat. Kalau anda membawa mobil pribadi lebih disarankan melewati jalur barat. Anda menuju Rangkasbitung, kemudian terus ke arah selatan sampai tiba di kota Malingping dan berbelok ke arah timur melewati rentetan pemandangan indah pesisir pantai di kiri jalan dan dipadu dengan sawah pertanian yang menghijau di kanan jalan. Tiba di Pasar Bayah disarankan anda menitipkan mobil, karena jalur yang ada selanjutnya hanya cocok untuk angkutan desa dengan jeep bergardan empat.
Bila anda memutuskan naik kendaraan umum, lebih baik dari Jakarta anda menuju terminal Bogor dan meneruskan perjalanan dengan naik bus menuju terminal Pelabuhan Ratu. Dari Pelabuhan Ratu terus naik bus tigaperempat menuju Pasar Bayah.

Bila anda sudah tiba di Pasar Bayah, perjalanan diteruskan menuju Desa Sawarna menggunakan jeep yang khusus digunakan sebagai sarana transportasi darat. Anda akan menikmati pemandangan indah di sepanjang jalur mobil. Diawali dengan rentetan daerah pinggir pantai yang menawan. Kemudian masuk ke daerah hutan tropis dengan jalan lumpur bergelombang yang membuat badan anda tak bisa diam. Kondisi jalan yang tak rata akan menambah nikmat petualangan anda, apalagi ketika melewati jembatan yang tersisa setengah badan jalan. Kalimat doa kepada Tuhan akan sering terdengar untuk keselamatan kita saat melihat betapa mengenaskannya kondisi jembatan tersebut.

Tetapi semua pengorbanan itu akan terbayar lunas setelah melewati jalur hutan, karena akan terlihat pemandangan pantai putih terhampar diselingi pohon-pohon nyiur yang tumbuh melengkung memberikan salam hangat kepada anda.
Disarankan agar anda tiba di daerah Pasar Bayah pada saat hari masih siang karena sarana transportasi jeep ini hanya ada sampai pukul lima sore, setelah itu anda bisa naik ojek. Tentu dengan risiko lebih besar karena harus melewati jalan berbatu dan berlumpur yang licin, dan kadang-kadang jalan menurun dan menaik secara tiba-tiba.

Kondisi sulitnya transportasi dan payahnya sarana jalan menuju ke sana inilah yang ternyata membuat banyak wisatawan mengurungkan niatnya mengunjungi Sawarna.

Objek Wisata Pantai
Terisolirnya daerah Sawarna membuat objek wisata indah yang ada di sana menjadi semakin dalam terbenam. Tercatat dua buah pantai berpotensi wisata internasional ada di sana. Pantai Pulau Manuk yang terletak di barat desa masih terlihat belum serius diupayakan sebagai daerah wisata unggulan. Pantai pasir putih yang bermaterialkan pasir kuarsa dan pecahan batuan gamping hasil abrasi gelombang laut ini sebenarnya sangatlah besar potensinya bila dilihat dari sisi kepariwisataan. Apalagi dengan adanya hutan suaka alam di sebelah timurnya. Berjalan dari pantai Pulau Manuk terus menyusur ke timur memasuki hutan suaka alam yang penuh dengan kekayaan flora dan faunanya seperti lutung, berbagai jenis burung dan terkadang masih di jumpai macan, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata petualangan.

Pantai berpanorama indah yang lain adalah Pantai Ciantir di sebelah selatan Sawarna. Dengan panjang garis pantai yang lebih kurang 3,5 km membuat pantai ini terlihat seperti garis lengkung tanpa batas. Di timur pantai terdapat batuan sisa abrasi gelombang laut yang tampak menonjol seperti layar. Tempat ini biasa disebut penduduk sekitar sebagai Tanjung Layar. Karena adanya Tanjung Layar inilah yang membuat pesisir di timur pantai ini menjadi pilihan nelayan untuk melabuhkan kapalnya. Selain karena tempat ini ombaknya paling kecil, juga ternyata ombak dari Samudera Indonesia tertahan oleh Tanjung Layar tersebut.
Pemandangan matahari terbenam terlihat indah sekali di sini. Belum lagi ditambah siluet dari kelewar yang keluar dari gua sepanjang pantai menjelang senja, akan terasa kesyahduan matahari senja menyelimuti pikiran anda.
Sayang kalau anda melewatkan keindahan bintang malam di pinggir pantai ini. Dengan hanya bermodal tenda anda pasti memilih menginap di pingir pantai merasakan hembusan angin laut menerpa tubuh sambil mengobrol bersama teman perjalanan anda di depan api unggun yang tercipta dari kayu-kayu kering yang banyak terdapat di pinggir laut. Selain itu suasana akan terasa sangat romantis.

Objek Wisata Gua
Batuan karst (gamping) yang ikut menentukan terbentuknya daerah Sawarna ternyata juga menyimpan misteri yang dalam. Tercatat ada beberapa gua yang bisa dijelajahi di sana seperti: Gua Lalay, Gua Kadir dan Gua Camaul.
Kebanyakan gua yang ada di Sawarna merupakan gua karst (batu gamping) dari zaman Miosen awal. Terjadinya Gua Lalay bermula dari adanya retakan pada batu gamping akibat pengaruh tektonik. Retakan tersebut selanjutnya berfungsi sebagai jalan air yang melarutkan batu gamping tersebut sesuai dengan sifat fisiknya yang mudah larut dalam air. Air yang melarutkan batu gamping tersebut selanjutnya mengendap dan menghasilkan berbagai ornamen gua. Bagian dasar gua ini merupakan sungai bawah tanah yang berlumpur dengan ketebalan 10 sampai 15 cm. Panjang gua diperkirakan sampai 1000 meter.

Sedangkan Gua Kadir berada di sebelah barat Gua Lalay dengan mulut gua sempit menghadap ke arah barat. Untuk bisa masuk ke dalam gua, orang harus merangkak sejauh kurang lebih 2 meter. Berbeda dengan Gua Lalay, Gua Kadir posisinya relatif lebih tinggi sehingga bagian dasar gua relatif lebih kering.

Objek Wisata Pendukung
Selain pantai dan gua, masih terdapat potensi wisata lain yang bisa mendukung objek wisata utama di Sawarna seperti yang di sebutkan di atas. Di antaranya adalah tempat pelelangan ikan yang terlihat eksotis pada pagi hari. Juga ada potensi agrowisata yaitu berjalan di persawahan menghijau yang ternyata juga dapat membuat hati menjadi lebih tenang.

Atau anda lebih memilih mencari batu hias sebagai koleksi. Di pinggir sungai Cisawarna terdapat banyak batuan hias yang bisa menambah jenis koleksi batuan anda. Batu hias yang merupakan hasil silisifikasi dari batuan atau kayu akibat terkena larutan hidrotermal tersebut bisa dikembangkan menjadi industri kecil yang mendukung kepariwisataan daerah tersebut. Di samping menjadi ciri khas desa Sawarna.

Tetapi kalau mau bicara pariwisata, mau tak mau pariwisata yang maju berkait erat dengan sarana dan prasarana yang ada. Dari segudang potensi yang ada sangatlah mungkin bisa dikembangkan, jika segala sarana dan prasana yang ada sekarang dibuat lebih memadai.

Kalau dilihat kondisi yang ada sekarang, patut dipertanyakan tentang kelanjutan daerah Sawarna menjadi daerah wisata unggulan setelah Pelabuhan Ratu sebagai kunjungan wisata menjadi terwujud. Jalur jalan yang masih terlihat menyedihkan, sarana telekomunikasi yang belum mencapai desa tersebut, menjadi PR tersendiri bagi instansi terkait.

Juga jangan dilupakan masalah perbankan yang mau tak mau sangat dibutuhkan wisatawan di sana juga ternyata belumlah tersedia. Pendek kata, selama daerah ini masih terisolir karena kondisi jalan yang buruk, sulitnya peralatan komunikasi dan kurangnya berbagai penunjang lainnya. Maka tak akan pernah intan Sawarna terlihat bersinar kemilaunya.

Siapa Nyi Roro Kidul ???

Nyi Roro Kidul





Ratu Laut Selatan adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat penghuni Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya penguasai lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal terutama oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan inibahwa dahulu jaman raja-raja Jawa, ada seorang putri yang menolak dinikahkan (atau seorang putri raja yang patah hati?) terus berlari-lari menuju ke tengah lautan yang berombak besar hingga lenyap ditelan ombak. Kemudian di masyarakat munculah kepercayaan bahwa di Laut Selatan ada ratunya yaitu si Nyai Roro Kidul. Menurut kepercayaan, kalau sedang berada di pantai selatan kabarnya anda dilarang memakai baju hijau, nanti anda dikejar-kejar ombak.

Laut di sebelah selatan pulau Jawa dan juga Sumatera berbeda dengan laut sebelah utara Pulau Jawa dan Sumatera. Laut Selatan berombak besar dikarenakan adanya palung (trench) yang dalam dan memanjang dari sebelah selatan pulau Bali hingga pulau Sumatera dan juga hubungannya dengan lautan luas yaitu Samudera Hindia. Palung tersebut terbentuk sebagai akibat pertemuan (subduction) antara dua lempeng tektonik (tectonic plate) yaitu lempeng Asia dan lempeng Australia. Sementara Laut Utara Pulau Jawa yang tidak terlalu dalam cenderung tenang, termasuk sebagai bagian dataran sunda (Sunda Shelf). Kepercayaan yang berlebihan mengenai adanya penguasa Laut Selatan bisa bertahan hingga saat ini disamping karena masyarakat bodoh-bodoh, juga karena laut selatan mempunyai ombak yang bikin jantung deg-degan (saya pernah ke daerah pantai Sukabumi, lautnya lebih mendebarkan di bandingkan laut di pantai Tegal) dan sering terjadi perahu nelayan tengggelam ditelan ombak besar dan mengalmarhumkan para penumpangnya. Jadi rasa takutlah yang menciptakan imajinasi mengenai kekuasaan si Ratu Laut Selatan, untuk jelasnya anda dapat membaca kembali Setan dan Angan-Angan Kosong di

Legenda Nyi Roro Kidul


Lagenda Nyi Roro Kidul







Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda ini dikenal. Namun demikian, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan mencapai tingkat tertinggi pada keyakinan yang dikenal di kalangan penguasa kraton dinasti Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta) bahwa penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul, merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja di kedua kraton tersebut. Pada kala-kala tertentu, kraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan/atau di Pantai Paranggupita, Wonogiri, kepada sang ratu. Panggung Sanggabuwana di komplek kraton Surakarta dipercaya sebagai tempat bercengkerama sang Sunan dengan Kanjeng Ratu. Konon, Sang Ratu tampil sebagai perempuan muda dan cantik pada saat bulan muda hingga purnama, namun berangsur-angsur menua dan buruk pada saat bulan menuju bulan mati.
Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki pembantu setia bernama Nyai/Nyi Rara Kidul (kadang-kadang ada yang menyebut Nyi Lara Kidul). Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau botol.
Kalangan masyarakat Sunda menganggap bahwa Ratu Laut Selatan, dikenal sebagai Ratu Kidul, merupakan titisan dari seorang putri Pajajaran yang bunuh diri di laut selatan karena diusir oleh keluarganya. Alasan pengusiran adalah karena ia menderita penyakit yang membuat anggota keluarga lainnya malu.
Larangan berpakaian hijau
Peringatan selalu diberikan kepada orang yang berkunjung ke pantai selatan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau. Mereka dapat menjadi sasaran Nyai Rara Kidul untuk dijadikan tentara atau pelayannya.

Cerita tentang Nyi Roro Kidul ini sangat terkenal. Bukan hanya dikalangan penduduk Yogyakarta dan Surakarta, melainkan di seluruh Pulau Jawa. Baik di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Di daerah Yogyakarta kisah Nyi Roro Kidul selalu dihubungkan dengan kisah para Raja Mataram. Sedangkan di Jawa Timur khususnya di Malang Selatan tepatnya di Pantai Ngliyep, Nyi Roro Kidul dipanggil dengan sebutan Kanjeng Ratu Kidul. Di Pantai Ngliyep juga diadakan upacara Labuhan yaitu persembahan para pemuja Nyi Roro Kidul yang menyakini bahwa kekayaan yang mereka dapatkan adalah atas bantuan Nyi Roro Kidul dan anak buahnya.

Konon, Nyi Roro Kidul adalah seorang ratu yang cantik bagai bidadari, kecantikannya tak pernah pudar di sepanjang zaman. Di dasar Laut Selatan, yakni lautan yang dulu disebut Samudra Hindia - sebelah selatan pulau Jawa, ia bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang sangat besar dan indah.

Siapakah Ratu Kidul itu? Konon, menurut yang empunya cerita, pada mulanya adalah seorang wanita, yang berparas elok, Kadita namanya. Karena kecantikannya, ia sering disebut Dewi Srengenge, yang artinya Matahari Jelita. Kadita adalah putri Raja Munding Wangi. Walaupun Kadita sangat elok wajahnya, Raja tetap berduka karena tidak mempunyai putra mahkota yang dapat disiapkan. Baru setelah Raja memperistrikan Dewi Mutiara lahir seorang anak lelaki. Akan tetapi, begitu mendapatkan perhatian lebih, Dewi Mutiara mulai mengajukan tuntutan-tuntutan, antara lain, memastikan anaknya lelaki akan menggantikan tahta dan Dewi Kadita harus diusir dari istana. Permintaan pertama diluluskan, tetapi untuk mengusir Kadita, Raja Munding Wangi tidak bersedia.

“Ini keterlaluan,” sabdanya. “Aku tidak bersedia meluluskan permintaanmu yang keji itu,” sambungnya. Mendengar jawaban demikian, Dewi Mutiara malahan tersenyum sangat manis, sehingga kemarahan Raja, perlahan-lahan hilang. Tetapi, dalam hati istri kedua itu dendam membara.

Hari esoknya, pagi-pagi sekali, Mutiara pengutus inang mengasuh memanggil seorang tukang sihir, si Jahil namanya. Kepadanya diperintahkan, agar kepada Dewi Kadita dikirimkan guna-guna.

“Bikin tubuhnya berkudis dan berkurap,” perintahnya. “Kalau berhasil, besar hadiah untuk kamu!” sambungnya. Si Jahil menyanggupinya. Malam harinya, tatkala Kadita sedang lelap, masuklah angin semilir ke dalam kamarnya. Angin itu berbau busuk, mirip bau bangkai. Tatkala Kadita terbangun, ia menjerit. Seluruh tubuhnya penuh dengan kudis, bernanah dan sangat berbau tidak enak.

Tatkala Raja Munding Wangi mendengar berita ini pada pagi harinya, sangat sedihlah hatinya. Dalam hati tahu bahwa yang diderita Kadita bukan penyakit biasa, tetapi guna-guna. Raja juga sudah menduga, sangat mungkin Mutiara yang merencanakannya. Hanya saja. Bagaimana membuktikannya. Dalam keadaan pening, Raja harus segera memutuskan.

Hendak diapakan Kadita. Atas desakan patih, putri yang semula sangat cantik itu mesti dibuang jauh agar tidak menjadikan aib.

Maka berangkatlah Kadita seorang diri, bagaikan pengemis yang diusir dari rumah orang kaya. Hatinya remuk redam; air matanya berlinangan. Namun ia tetap percaya, bahwa Sang Maha Pencipta tidak akan membiarkan mahluk ciptaanNya dianiaya sesamanya. Campur tanganNya pasti akan tiba. Untuk itu, seperti sudah diajarkan neneknya almarhum, bahwa ia tidak boleh mendendam dan membenci orang yang membencinya.

Siang dan malam ia berjalan, dan sudah tujuh hari tujuh malam waktu ditempuhnya, hingga akhirnya ia tiba di pantai Laut Selatan. Kemudian berdiri memandang luasnya lautan, ia bagaikan mendengar suara memanggil agar ia menceburkan diri ke dalam laut. Tatkala ia mengikuti panggilan itu, begitu tersentuh air, tubuhnya pulih kembali. Jadilah ia wanita cantik seperti sediakala. Tak hanya itu, ia segera menguasai seluruh lautan dan isinya dan mendirikan kerajaan yang megah, kokoh, indah dan berwibawa. Dialah kini yang disebut Ratu Laut Selatan.
Cerita tentang Nyi Roro Kidul ini banyak versinya. Ada versi Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta.

Konon Nyi Roro Kidul itu tak lain adalah seorang jin yang mempunyai kekuatan dahsyat. Hingga kini masih ada saja orang yang mencari kekayaan dengan jalan pintas yaitu dengan menyembah Nyi Roro Kidul. Mereka dapat kekayaan berlimpah tetapi harus mengorbankan keluarga dan bahkan akan mati sebelum waktunya, jiwa raga mereka akan dijadikan budak bagi kejayaan Keraton Laut Selatan.

Cerita ini dapat digolongkan sebagai mitos, sebab mengaruhnya sangat mendalam, mendasr dan jauh bagi alam pikiran tradisional di Yogyakarta.

Tari Badaya Ketawang


Tari Bedaya Ketawang





Naskah tertua yang menyebut-nyebut tentang tokoh mistik ini adalah Babad Tanah Jawi[1]. Panembahan Senapati adalah orang pertama yang disebut sebagai raja yang menyunting Sang Ratu Kidul. Dari kepercayaan ini diciptakan Tari Bedaya Ketawang dari kraton Kasunanan Surakarta (pada masa Sunan Pakubuwana I), yang digelar setiap tahun, yang dipercaya sebagai persembahan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Sunan duduk di samping kursi kosong yang disediakan bagi Sang Ratu Kidul. Pengamat sejarah kebanyakan beranggapan, keyakinan akan
Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi kekuasaan dinasti Mataram.

Kata jonggring adalah singkatan dari jonggring salaka yang berasal dari jong giri ng Kailaca' tempat persemayaman dewa-dewa dalam pewayangan'. Maksud yang sebenarnya ialah Kailacacikhara (puncak gunung Kailaca), persemayaman Dewa Ciwa dengan Dewi Dehardha ketika menciptakan alam semesta pada detik permulaan kalpa.


Penciptaan alam semesta dilambangkan dengan tarian yang dilakukan oleh Dewa Ciwa yang disebut Natareja, raja dari segala penari. Dalam perkembangannya Dewa Ciwa dibantu oleh Dewi Dehardha sebagai sakti-nya. Hal itu menunjuk kepada agama Tantra atau saktism, yaitu pemujaan kepada dewi-dewi sebagai sakti (energi, kekuatan) daripada dewa-dewa. Yang terutama ialah Dewi Mahamaya yang membunuh raksasa Mahisasura. Di tanah Tamil (jazirah India Selatan) pemujaan berkembang menjadi pemujaan Kanyakumari yang menguasai Laut Selatan (dewi ibu alam semesta) yang mula-mula hanya seorang, kemudian berkembang menjadi tujuh, lalu delapan, dan yang terakhir jumlahnya adalah enam belas.


Dewi Mahisasuramardini di kompleks Candi Prambanan diidentifikasikan dengan Lorojonggrang, si Dara Langsing. Kanyakumari, penguasa Samudra India diidentifikasi dengan Nyai Roro Kidul, sehingga terjadi identifikasi Kanyakumari = Mahisasuramardini = Dungga = Nyai ratu Kidul = Lorojonggrang. Nyai Ratu Kidul sebagai sakti sri Susuhunan Paku Buwana, sebagai manifestasi Dewa Ciwa, membantu mencipta dan memelihara alam semesta. Dalam tari Bedaya Ketawang, Nyai Ratu Kidul menggandakan dirinya menjadi namawatrika (sembilan dewi ibu alam semesta).


Bangunan jonggring di kompleks Keraton Surakarta merupakan replika Kailacacikhara, tempat Dewa Ciwa (dalam manifestasinya sebagai Sri Susuhunan) dibantu Nyai Ratu Kidul bersamadi untuk memelihara alam semesta.

Ruang Khusus di Hotel Roro Kidul


Ruang khusus di hotel Nyi Roro Kidul



Pemilik hotel yang berada di pantai selatan Jawa dan Bali menyediakan ruang khusus bagi Sang Ratu. Yang terkenal adalah Kamar 327 dan 2401 di Hotel Grand Bali Beach. Kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar pada peristiwa kebakaran besar Januari 1993. Setelah pemugaran, Kamar 327 dan 2401 selalu dipelihara, diberi hiasan ruangan dengan warna hijau, diberi suguhan setiap hari, namun tidak untuk dihuni dan khusus dipersembahkan bagi Ratu Kidul.

Hal yang sama juga dilakukan di Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu. Kamar 308 direservasi khusus bagi Ratu Kidul. Di dalam ruangan ini terpajang beberapa lukisan Kanjeng Ratu Kidul karya pelukis Basoeki Abdullah.

Hotel Queen of The South di dekat Parangtritis mereservasi Kamar 33 bagi Sang Kanjeng Ratu

makan nyi roro kidul






Makam Nyai Roro Kidul


Di balik keindahan yang terpancar, Pantai Pelabuhan Ratu juga menyimpan cerita mistis dari legenda Penguasa Pantai Selatan, Nyai Mas Ratu Dewi Roro Kidul atau sering kita dengar dengan sebutan Nyai Roro Kidul. Memang selama ini terdapat berbagai versi cerita mengenai Nyai Roro Kidul yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi esensi setiap cerita itu sama, masyarakat sekitar pantai amat percaya bahwa lautan lepas yang terlihat dari bibir pantai dihuni dan dikuasai oleh Nyi Roro Kidul dan banyak membantu masyarakat, terutama nelayan yang melaut di sana. Nyai Roro Kidul telah menjadi bagian dari hidup mereka dari generasi ke generasi. Sebagai ucapan terima kasih sang Nyai, masyarakat dan para nelayan sekitar pantai sering menggelar ritual-ritual yang sangat unik.

Di daerah itu, konon terdapat komplek makam yang salah satu dari sekian makam tersebut dipercaya adalah tempat Nyai Roro Kidul dikebumikan. Makam ini tepatnya berada 20 km dari Pelabuhan Ratu yaitu Pantai Hawu, sebuah pantai yang mempunyai tebing-tebing yang menjorok ke laut. Menurut cerita masyrakat sekitar, bahwa salah satu tebing tersebut merupakan tempat Nyai Roro Kidul menghabiskan sisa hidupnya. Saat itu, Nyai sangat tersiksa dengan penyakit yang dideritanya. Akibat sakit yang tak kunjung juga sembuh itu, ia terpaksa mengakhiri hidupnya dengan menceburkan dirinya ke laut. Ajaib…, Nyai Roro Kidul menjelma menjadi wanita yang sangat cantik dan mempunyai kesaktian mandraguna yag sangat tinggi. Di makam Ratu Penguasa Pantai Selatan ini terdapat ruangan khusus. Ruangan yang didominasi dengan warna merah itu, terdapat lukisan yang besar menggambarkan sosok Nyi Mas Ratu Dewi Roro Kidul. Selain itu, di sebelah makamnya terdapat juga Eyang Jalah Mata, Eyang Sanca Manggala dan Eyang Syeh Husni Ali